Profil Mushalla
Luas Tanah
220 m2
Status Tanah
Wakaf
Luas Bangunan
220 m2
Daya Tampung Jamaah
100
Fasilitas
Sarana Ibadah
Tempat Wudhu
Kamar Mandi/WC
Sound System dan Multimedia
Penyejuk Udara/AC
Gudang
Kegiatan
Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu
Menyelenggarakan Pengajian Rutin
Pemberdayaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf
Sejarah Mushalla
Musholla Baitul Jannah berdiri berawal dari kebutuhan masyarakat setempat akan tempat ibadah yang dekat dan nyaman. Pada masa itu, warga RT.03/RW.02 harus menempuh jarak cukup jauh untuk melaksanakan sholat berjamaah, sehingga muncul keinginan kuat untuk memiliki musholla sendiri. Harapan tersebut mulai terwujud ketika Bapak H. M. Rusli, SH mewakafkan sebidang tanah untuk dijadikan lokasi rumah ibadah. Atas dasar wakaf inilah, Bapak Matduki selaku nadzir dan warga kemudian membangun Musholla Baitul Jannah secara bergotong royong, mulai dari pengumpulan dana, penyediaan material, hingga pengerjaan bangunan. Nama "Baitul Jannah", yang berarti Rumah Surga, dipilih sebagai doa agar musholla ini menjadi tempat yang menenangkan dan membawa kebaikan bagi seluruh jamaah. Sejak selesai dibangun, musholla ini tidak hanya digunakan untuk sholat berjamaah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan seperti pengajian, dan kegiatan lainnya.